Final AFCON perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong

Final AFCON perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong

Final AFCON perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong . ‘Karier saya sering jadi bukti pantang menyerah’: perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong ke final AFCON

Dari keceriaan karena teamnya unggul sampai kesengsaraan menyaksikan keunggulan itu diurungkan. Pengalaman final Piala Afrika (AFCON) yang dirasakan kapten Nigeria William Troost-Ekong awalnya bulan ini benar-benar naik-turun. Kembali juga, ia kenal dengan perjalanan rollercoaster.

6 bulan lalu, kapten Super Eagles itu pertimbangkan untuk tinggalkan sepak bola internasional seutuhnya susul konflik dengan pelatih José Peseiro. Didakwa kumpulkan team yang masih belum sembuh dari kekesalan karena tidak lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Troost-Ekong sedih dengan tindakan yang terterima oleh manager asal Portugal tersebut.

“[Ini] menyebabkan kami tidak bicara sepanjang beberapa waktu,” kata bek itu ke Amanda Davies dari CNN World Sport pada sebuah interviu belakangan ini.

Final AFCON perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong

Final AFCON perjalanan rollercoaster kapten Nigeria William Troost-Ekong

Dialog seterusnya dengan keluarga dan beberapa teman mengingati pemain berumur 30 tahun ini kembali lagi ke tahun 2015 dan kiprah internasionalnya. Lahir dari ibu bernegara Belanda, Troost-Ekong bermain untuk Belanda di tingkat pemuda sebelumnya terakhir memutuskan untuk sebagai wakil tanah air ayahnya. Kumpulkan lebih dari 70 caps sampai sekarang ini.

“[Itu] membuat saya berpikiran mengenai diri saya lebih muda dan. Begitu berartinya dan begitu senangnya saya mainkan laga pertama saya [untuk Nigeria],” ucapnya.

“Saya patut memberi akhir yang lebih bagus dalam diri saya lebih muda. Jadi tersebut hal yang mengganti pikiran saya… Saya berpikir profesi saya sering jadi bukti tidak mudah menyerah.”

Lewat gigi yang terkatup
Troost-Ekong datang di Pantai Gading untuk AFCON edisi ke-34 sebagai kapten team yang dihantui oleh ketidakberhasilan pertama mereka maju ke Piala Dunia semenjak 2006.

Super Eagles memulai sesi kualifikasi group dengan mencekam dengan hasilnya seimbang 1-1 menantang Guinea Ekuatorial. Tetapi kemenangan 1-0 beruntun atas tuan-rumah Pantai Gading – ditangkap lewat penalti Troost-Ekong – dan Guinea Bissau amankan tempat mereka di set mekanisme luruh.
Ini ialah perkembangan yang susah untuk si kapten. Yang alami luka hamstring pada awal laga tetapi terus bermain walau alami merasa sakit yang menganiaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *