Panas ekstrem berdampak buruk pada pekerja di luar ruangan

Panas ekstrem berdampak buruk pada pekerja di luar ruangan

‘Anda merasakan kematian di depan pintu Anda tetapi tidak punya pilihan’: Panas ekstrem berdampak buruk pada pekerja di luar ruangan

Kulit menjadi merah karena demam, napas menjadi pendek, jantung berdebar kencang, pusing pun timbul.

Helm dan kacamata hanya memperburuk keadaan, memerangkap panas di kepala dan mata.

Tidak ada jalan keluar dari suhu terik bagi pekerja konstruksi seperti. Eva Marroquin, yang membersihkan lokasi kerja di Austin, Texas, dan telah bekerja di industri ini selama 17 tahun.

“Ini merusak tubuh kita ketika kita bekerja di bidang konstruksi; misalnya. Saya menderita dua kali serangan panas, yang satu belakangan ini membuat saya sangat sakit,” kata Marroquin, 50, kepada CNN melalui seorang penerjemah dalam wawancara video.
Suhu yang terik dan sinar matahari yang terik telah merusak matanya hingga menyebabkan katarak. Yang lebih parah lagi, katanya, dia kehilangan rekan kerja yang meninggal karena cedera akibat panas. Sejak 2010, dia bekerja sama dengan Workers Defense Project. Sebuah organisasi yang mengadvokasi perlindungan bagi pekerja imigran berupah rendah di industri konstruksi Texas.

“Anda merasakan kematian di depan pintu Anda, tapi kami tidak punya pilihan selain pergi bekerja,” tambahnya.

Panas ekstrem berdampak buruk pada pekerja di luar ruangan

Panas ekstrem berdampak buruk pada pekerja di luar ruangan

Gelombang panas yang hebat lainnya telah menempatkan sebagian besar wilayah AS pada minggu ini, menyebabkan beberapa pekerja mengalami kondisi yang berbahaya (jika tidak mematikan); mengganggu usaha kecil dan besar; melemahkan belanja konsumen dan pariwisata; dan mengurangi aktivitas ekonomi secara besar-besaran.

Diperkirakan bahwa gelombang panas mengakibatkan hilangnya 1% aktivitas ekonomi global. PDB yang diperkirakan akan tumbuh menjadi 3,2% pada tahun 2050, menurut proyeksi yang baru direvisi dari Chris Lafakis, direktur Moody’s Analytics.

“Ada risiko fisik yang kronis,” katanya. “Ini adalah hal-hal yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama. Terakumulasi dan menjadi lebih mahal serta mengganggu seiring berjalannya waktu dan suhu yang terus meningkat.”

Sebuah surat ekonomi yang diterbitkan bulan lalu oleh para peneliti di. Federal Reserve Bank of San Francisco dan Williams College di Massachusetts memperkirakan bahwa pada tahun 2200, panas ekstrem akan mengurangi persediaan modal AS. Atau nilai akumulasi investasi, sebesar 5,4% dan konsumsi tahunan sebesar 1,8. %, terutama disebabkan oleh hilangnya produktivitas tenaga kerja di bidang konstruksi (dan, selanjutnya, lebih sedikit bangunan yang dibangun).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *